FIGIH : BAB VII - CARA MELAKSANAKAN SHOLAT

 

BAB VII: CARA MELAKSANAKAN SHOLAT

BUKU 01 FIQIH

===📚===

بِسْــــــــــــــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Ibadah sholat tidak akan sah dan diterima oleh Alloh , kecuali harus sesuai dengan tata cara yang diajarkan oleh Rosululloh . Sebagaimana dalam sabda beliau, “Sholatlah sebagaimana kalian melihatku sholat.” (HR. Bukhori)

Tata cara sholat:

1.  Berwudhu dengan sempurna sebelum sholat.

2.  Berdiri menghadap kiblat.

3.  Niat dalam hati dan tidak perlu diucapkan.

4.  Mengucapkan “Allohu Akbar” (Takbirotul ihrom) sambil mengangkat kedua tangan sejajar daun telinga atau bahu.

5.  Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri antara dada dan pusar dengan menggenggam pergelangan tangan kiri atau lengan tangan kiri.

6.  Membaca doa iftitah. 

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إلَهَ غَيْرُكَ

(Maha suci Engkau ya Alloh, aku memuji-Mu, Maha berkah Nama-Mu. Maha tinggi kekayaan dan kebesaran- Mu, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau)

7.  Membaca ta’awudz (audzubillahi minassyaithonir rojim).

8.  Membaca surat al-Fatihah. Dalam sholat berjamaah, makmum dibolehkan tidak membaca al-Fatihah dalam sholat jahriyah dan tetap diwajibkan dalam sholat sirriyah. Akan tetapi karena kuatnya dalil yang mengharuskan membaca al-Fatihah dalam setiap sholat, maka hendaknya makmum tetap membaca al-Fatihah secara sirriyah setelah imam selesai membaca al-Fatihah. 

Adapun membaca bismillah, maka boleh dibaca dengan jahriyyah atau sirriyah.

9.  Mengucapkan: Aamiin setelah mengucapkan: Waladhdhollin.

10.  Membaca beberapa ayat atau surat al-Qur’an.

11.  Ruku dengan posisi kepala dan punggung rata dan lurus sambil membaca bacaan ruku (Subhana Robbiyal Azim wabihamdih).

12.  I’tidal yaitu bangun dari ruku dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu atau telinga dan mengucapkan “Sami’allohu liman hamidah” hingga berdiri tegak, kemudian membaca doa “Robbana walakal hamdu”. Meletakkan tangan di saat i`tidal seperti di poin ke-5 atau melepas tangan seperti sebelum sholat.

13.  Sujud dengan tujuh anggota badan (kening dan hidung, dua telapak tangan, dua lutut, dua ujung kaki) menyentuh lantai sambil membaca bacaan sujud (Subhana Robbiyal A’la wa bihamdih). 

14.  Duduk di antara dua sujud, yaitu dengan meletakkan punggung telapak kaki kiri di lantai dan mendudukinya, serta menegakkan telapak kaki kanan sambil menghadapkan jari-jemarinya ke arah kiblat sambil membaca bacaan di antara dua sujud.

15.  Kemudian sujud yang kedua dengan melakukan seperti sujud yang pertama.

16.  Berdiri untuk rokaat selanjutnya dengan tatacara seperti rokaat pertama.

17.  Duduk tahiyat awal di rokaat kedua yang tata caranya sama seperti duduk di antara dua sujud dan posisi tangan kanan mengepal dengan jari telunjuk diisyaratkan mengarah ke kiblat.

18.  Duduk tahiyat akhir, yaitu menegakkan telapak kaki kanan sambil melipat jari-jari kakinya ke arah kiblat dan meletakkan telapak kaki kiri di bawah betis kaki kanan sambil duduk dengan pinggul kiri di atas lantai. Sebagian ulama berpendapat bahwa duduk tahiyat akhir di dalam sholat yang berjumlah dua rakaat adalah sama dengan duduk di antara dua sujud. 

Menurut mazhab Syafi’i, dimulai dari lafaz “Illalloh” posisi tangan kanan mengepal dengan jari telunjuk diarahkan ke kiblat dengan merunduk hingga selesai tahiyat. Pandangan mata diarahkan ke telunjuk. Adapun mazhab-mazhab lain mempunyai sedikit perbedaan dalam hal ini (seperti menggerak-gerakan telunjuk).

19.  Di saat duduk tahiyyat awal atau akhir membaca:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

20.  Mengucapkan salam sambil menengok ke kanan dan ke kiri

=============================

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama